Dolar AS masih mendapatkan berbagai sedikit tekanan terhadap beberapa mata uang utama lainnya seiring dengan perkembangan dari varian virus baru. Para pelaku pasar mulai mengurangi kekhawatiran dampak varian Omicron yang membebani pemulihan ekonomi pasca pandemi dalam satu tahun terakhir.
Di sisi lain, pembatasan pandemi Covid-19 akan segera dilakukan oleh Pemerintah Inggris guna mengurangi penyebaran virus sehingga menekan kinerja sterling.
Tercatat pasangan GBP/USD mampu sedikit rebound namun masih berada dalam tekanan bearish di levle 1.3202.
Sementara itu EUR/USD mampu memanfaatkan momentum perlemahan dolar dengan menguat sebesar 0,7% pada sesi perdagangan Rabu kemarin dan membentuk level tertinggi dalam satu pekan terakhir di 1.1338.
Dolar Selandia Baru dan Australia mengalami kenaikan cukup signitifikan sejak awal pekan ini, dengan AUD/USD yang menguat ke level 0.7168, menjauhi level terendah 2 bulan yang terbentuk di 0.6996.
Sejak akhir pekan lalu pasar sedikit bergejolak setelah adanya laporan bahwa ditemui varian virus Covid-19 jenis baru yang dijuluki Omicron. Pasar kembali merasa khawatir setelah ekonomi global mampu sedikit pulih pasca pandemi dan mulai beralih ke aset safe haven seperti emas.