Indeks dolar tercatat menguat 0,14% pada sesi perdagangan Senin kemarin. Kenaikan di awal pekan ini membukukan penguatan selama delapan sesi secara berturut, mendekati level tertinggi satu setengah tahun lalu.
Di sisi lain perlemahan saham di bursa memicu kenaikan permintaan likuiditas untuk dolar.
Sebelumnya Presiden Fed Chicago Evans menyatakan bahwa dia sangat mendukung kenaikan suku bunga 50bp pada pertemuan FOMC Mei mendatang. “Sangat mugkin kekuatan dolar akhir-akhir ini mencerminkan bahwa kebijakan bank sentral sangat netral”.
Pasangan EUR/USD naik di sesi perdagangan awal pekan ini sebesar 0,11% dengan mendekati level tertinggi harian di 1.0929 yang terbentuk pada Kamis lalu.
EUR/USD naik secara moderat setelah adanya resiko politik di Perancis setelah jajak pendapat menghasilkan survei Presiden Macron masih mendapatkan suara tertinggi jelang pemilihan.
Kenaikan EUR/USD diperkirakan sangat terbatas seiring dengan situasi perang Ukraina yang masih belum ada titik terang dalam penyelesaiannya, menekan pertumbuhan ekonomi dan harga di Zona Eropa.
Sementara itu pasangan USD/JPY terus memperpanjang rally nya dan naik 0,89%. Yen terus mengalami perlemahan setelan prospek dari Bank of Japan untuk mempertahankan langkah-langkah stimulus dan tingkat suku bunga tetap berada di level terendahnya.
Dalam laporan triwulan BoJ awal pekan kemarin, Gubernur BoJ Kurodamenegaskan bahwa bank sentral tidak akan ragu untuk menambahkan pelonggorana tambahan jika sangat diperlukan.