Sejauh ini dolar AS masih bertahan di dekat level terbaiknya pada tahun ini terhadap euro dan yen di tengah situasi para pelaku pasar yang masih terus mengikuti perkembangan Federal Reserve.
Sentimen pasar berubah sejak pertengahan Oktober kemarin setelah muncul laporan bahwa bank sentral AS tersebut akan segera mengakhiri program kebijakan yang mengantisipasi pandemi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Diperkirakan The Fed, sebutan untuk bank sentral Amerika Serikat akan mengakhiri program tapering yang telah diluncurkan lebih dari satu tahun terakhir, lebih cepat dari bank sentral Jepang dan Eropa.
The Fed diperkirakan akan mengurangi program pembelian aset senilai $120 miliar per bulan, menyusul adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi setelah dihantam krisis pandemi.
Para pelaku pasar menunggu kepastian dan petunjuk lebih lanjut terkait kenaikan suku bunga selanjutnya akan segera dilakukan, setelah kebijakan dirubah dengan menambah pembelian aset sepanjang 12 bulan terakhir. Pasar berharap The Fed segera memberi petunjuk kenaikan suku bunga pada tahun depan.
Pasangan EUR/USD terpantau diperdagangkan di sekitar level 1.1578, dekat dengan level terendah sepanjang 2021 ini di 1.1522.
Sementara itu terhadap yen, USD/JPY mampu bertahan stabil di 113.94, dengan level tertinggi sepanjang tahun ini di 114.70.
Indeks dolar AS yang mengukur beberapa mata uang utama lainnya berada di level 94.118 setelah mampu menguat pada sesi perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, Reserve Bank of Australia (RBA) tidak merubah kebijakan program imbal hasil dan menurunkan proyeksinya untuk menahan suku bunga di level terendah, setidaknya sampai 2024 mendatang.