Euro melemah di sesi perdagangan hari ini terhadap dolar AS dalam sesi kelima secara berturut, diperdagangkan di bawah level 1.0600 dan merupakan level terendah dalam 5 tahun terakhir.
Perlemahan mata uang euro didorong setelah meningkatnya kekhawatiran tentang menipisnya pasokan energi di Eropa karena Rusia mengatakan akan memangkas pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria.
Pasangan EUR/USD turun sebesar 0,5% menjadi 1.0585 setelah ditutup turun 0,7% pada sesi perdagangna sebelumnya.
Krisis energi menjadi berita utama di awal pekan ini setelah Rusia mulai menerapkan kebijakan dengan memotong pasokan gas ke beberapa negara Eropa yang menolak membayar dengan Rubel.
Sebelumnya Rusia mulai kebijakan dengan mengurangi pasokan ekspor gasnya ke Polandia dan Bulgaria karena kedua negara menolak membayar dengan Rubel.
Di sisi lain, indeks dolar AS naik 0,5% ke level 102.77, terus menguat dalam sesi kelima.
Permintaan aset safe haven meningkatkan atas permintaan dolar di tengah Pemerintah China mulai menetapkan lockdown setelah adanya kenaikan kasus Covid-19.