Dolar AS diperdagangkan lebih tinggi di awal sesi perdagangan pekan ini setelah data inflasi AS yang dirilis pekan lalu sehingga membuat para pelaku pasar mulai fokus terhadap pertemuan Federal Reserve Kamis nanti.
Selain itu kekhawatiran terhadap varian virus baru juga masih menjadi kekhawatiran pasar setelah adanya kebijakan pemberlakuan pembatasan pandemi di beberapa negara yang dapat menghambat pemulihan ekonomi global.
USD/JPY menguat sekitar 0,1% dan diperdagangkan di level 113.52, sementara itu EUR/USD merosot 0,2% di level 1.1286 dibandingkan harga pembukaan yang masih bertahan di atas level 1.1300.
Sementara itu pasangan AUD/USD yang rally sepanjang pekan lalu turun 0,2% ke level 0.7154. Diperkirakan AUD/USD akan bergerak sideways untuk sementara waktu di area 0.7100 – 0.7180 yang merupakan level resistance terdekat.
Pasangan GBP/USD terus melanjutkan penurunan dengan melemah 0,3% ke level 1.3230. Sterling terus tertekan terhadap mayoritas mata uang utama lainnya khususnya dolar setelah pada pekan lalu PM Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris akan terkena dampak varian virus baru Omicron dan harus segera mengambil tindakan.
Bank sentral Inggris (BoE) dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan pada pekan ini, dengan dampak varian virus baru akan menjadi salah satu pembahasan penting sehingga sikap BoE akan lebih bersikap “Dovish” untuk berhati-hati dalam penetapan suku bunga di tahun mendatang.
Selain BoE dan The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) juga akan mengadakan pertemuan kebijakan pada pekan ini.