Harga minyak berjangka melemah pada pertengahan sesi perdagangan hari ini, setelah mendapatkan sentimen bullish sejak awal pekan ini.
Tekanan pada harga minyak terjadi seiring para pelaku pasar dan investor menunggu perkembangan terbaru terhadap beberapa berita terkait munculnya varian virus baru yang dijuluki “Omicron” apakah akan mempengaruhi permintaan terhadap komoditas dan ekonomi global.
Minyak WTI yang diperdagangkan di New York Exchange turun sebesar 1,4% ke level $71.07, setelah menguat 3,7% pada sesi perdagangan sebelumnya.
Sementara itu Minyak jenis Brent juga mengalami penurunan sebesar 1,1% dan diperdagangkan di level $74.61 per barel. Sebelumnya acuan minyak global ini menguat sebesar 3,2% jelang perdagangan Selasa kemarin.
Sejak pekan ke empat bulan lalu, Brent tercatat telah turun sebesar 16% dan bertahan di level $69 sampai awal bulan ini. Sementara sejak 1 Desember ini Brent tercatat mampu rebound sebesar 8% seiring pasar yang optimis bahwa varian virus baru tidak terlalu berdampak cukup banyak pada permintaan minyak.