No Result
View All Result
Market
EUR/USD GBP/USD USD/JPY AUD/USD NZD/USD XAU/USD
Bank Sentral
FED ECB BoE BoC BoJ SNB RBA RBNZ
Panduan Forex
Pemula Dasar Teknikal Fundamental
Edukasi
Artikel Forex Belajar Forex Strategi Kamus
Strategi Forex
5 Minutes 15 Minutes 30 Minutes 1 Hours 4 Hours Daily
Mira FX Indonesia
  • Beranda
  • Edukasi
    • Artikel Forex
      • Artikel Dasar
      • Artikel Pemula
      • Artikel Teknikal
      • Artikel Fundamental
  • Belajar Forex
  • Strategi Forex
  • Kamus
  • Login
Mira FX Indonesia
  • Beranda
  • Edukasi
    • Artikel Forex
      • Artikel Dasar
      • Artikel Pemula
      • Artikel Teknikal
      • Artikel Fundamental
  • Belajar Forex
  • Strategi Forex
  • Kamus
Mira FX Indonesia
  • Beranda
  • Edukasi
  • Belajar Forex
  • Strategi Forex
  • Kamus
Advertisement
  Latest
Minyak Menguat Seiring dengan Kenaikan Dolar AS April 27, 2022
Next
Prev

Dampak Krisis Harga Minyak Terhadap Dolar AS Di Masa Lalu

Mira Team by Mira Team
September 28, 2021
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
ShareTweetShareSendShareSend

Banyak yang mengatakan bahwa jika harga minyak naik maka nilai dari dolar AS akan turun. Namun tahukah Anda apa hubungannya antara kedua aset ini ? Dan kenapa nilai dari dua aset tersebut memiliki korelasi negatif ? Jika kita melihat ke masa lalu, ada beberapa “peristiwa” yang cukup mengejutkan pasar keuangan terkait harga minyak. Kita bahas sedikit ringkas.

Krisis minyak tahun 1973

Pada tahun 1973, harga minyak melonjak sebesar 134% dimana ketika saat itu anggota OAPEC (OPEC + Mesir dan Suriah) memutuskan untuk tidak lagi mengirimkan atau menjual minyak ke negara-negara yang mendukung Israel ketika terjadi konflik dengan Suriah dan Mesir. Tindakan ini tentu saja menutup jalur ekspor ke AS, Eropa Barat dan juga Jepang.

Akibatnya harga minyak naik secara drastis dikarenakan ancaman berkurangnya pasokan minyak global. Di sisi lain, pada waktu yang sama negara OPEC seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Abu Dhabi, Kuwait, dan Qatar secara sepihak menaikan harga minyak sebesar 17% dan juga mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemangkasan produksi setelah bernegosiasi dengan perusahaan-perusahaan minyak.

Ketika “peristiwa” ini terjadi, indeks dolar AS (Greenback) menguat cukup tinggi namun beberapa saat langsung merosot tajam. Pada saat itu Federal Reserve sedang berusaha mengurangi tekanan inflasi dan menaikan suku bunga. Lonjakan harga minyak mentah yang memperburuk “kebutuhan” AS atas minyak, memaksa The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga dan dana Fed dari 7,5% ke 13% di tengah kondisi ekonomi yang menurun.

Antara kuartal ketiga 1973 sampai kuartal pertama 1975, pertumbuhan GDP AS mengalami kontraksi sebanyak 5 dari 7 kuartal. Di tengah kondisi ekonomi yang menurun, dolar AS terus mengalami aksi jual dan turun tajam.

*Data diambil St Louis Federal Reserve (Korelasi indeks Dolar dengan harga Minyak)

Krisis Minyak 1979

Krisis minyak yang kedua pada tahun 1979 yang dipicu oleh adanya revolusi Iran dan diperburuk dengan minimnya pasokan minyak global. OPEC menaikan harga sebesar 14,5% pada tanggal 1 April 1979 dibarengi dengan Departemen Energi AS yang mengumumkan mengurangi harga minyak secara bertahap dari patokan harga minyak yang lama. Tak lama kemudian, OPEC menaikan harga untuk kedua kalinya sebesar 15%, diikuti dengan AS yang menghentikan impor minyak dari Iran dan juga dibarengi ketika Kuwait, Iran dan Libya memangkas produksi. Arab Saudi juga akhirnya menaikan harga minyak mentah di pasar komoditas menjadi $24 per barel.

Karena hal tersebut, harga minyak mentah melonjak sebesar 118% antara bulan Januari sampai Desember 1979.

Reaksi pasar terhadap dolar AS saat itu sangat mirip dengan reaksi yang ditunjukan pada harga greenback di tahun 1973. Dolar AS di awal tahun menguat cukup tajam lalu kemudian merosot sangat dalam seiring dengan kekhawatiran terhadap harga minyak.

Pada saat itu Federal Reserve menaikan suku bunga untuk mengurangi tekanan inflasi dan mengimbangi harga minyak yang membebani kenaikan suku bunga terhadap ekonomi AS. Pada tahun 1979, The Fed menaikan suku bunga dari 10% menjadi 14% dan pada Maret 1980, suku bunga Fed mencapai level tertingginya, yaitu di tingkat 20%. Pertumbuhan GDP turun 7,8% di kuartal kedua pada tahun itu, memicu kemerosotan pada nilai tukar dolar.

Lonjakan Harga Minyak 1990

Antara bulan Juni sampai Oktober 1990, harga minyak melonjak sebesar 113% akibat Perang Teluk pertama. Yang menarik di sini adalah ketika pasar bereaksi ganda terhadap pergerakan dolar AS. Yang pertama adalah ketika lonjakan harga minyak yang cepat, dolar melemah sepanjang 6 bulan setelah menguat karena didorong oleh kebijakan moneter The Fed.

Berbeda dengan kejadian krisis minyak tahun 1973 dan 1979, kemudian The Fed mulai memangkas suku bunga sebelum terjadi lonjakan harga minyak dan terus menurunkan suku bunga sepanjang tahun 1990 sampai 1991. Pada saat itu nilai tukar dolar sudah melemah sebelum terjadi lonjakan harga minyak karena adanya pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan The Fed. Pasar menganggap bahwa menurunnya nilai dolar akibat cepatnya tindakan The Fed dalam mengantisipasi korelasi negatif terhadap lonjakan harga minyak, sehingga hasilnya nilai dolar tidak turun terlalu dalam.

Meski begitu, dolar tetap melemah dikarenakan pertumbuhan GDP yang melambat dan tetap stagnan pada kuartal ketiga 1990, dan turun sebesar 3% pada dua kuartal berikutnya.

Kenaikan Harga Minyak 2007-2008

Karakterisitk kenaikan harga minyak yang terjadi pada tahun 2007-2008 hampir mirip dengan lonjakan harga minyak pada tahun 1990. Oleh karena itu pada tahun ini pasar lebih memahami proyeksi nilai dolar yang melemah meski pada saat itu laju inflasi meningkat stabil.

Federal Reserve secara konsisten telah memangkas suku bunga, dan kebijakan moneter yang dilakukan The Fed cenderung lebih mengontrol pergerakan dolar ketimbang spekulasi dari pasar. Pada saat itu The Fed dianggap mampu mengontrol nilai dolar dari dampak kenaikan harga minyak.

Para pelaku pasar pada dasarnya tidak terlalu percaya bahwa The Fed akan mulai menaikan suku bunga pada saat itu karena lonjakan harga minyak. Di sisi lain, ada “gelembung” di pasar properti yang mengakibatkan perekonomian AS terancam pada resiko resesi.

Pada periode ini kenaikan harga minyak sedikit mempengaruhi nilai dolar, namun pasar lebih fokus terhadap krisis yang terjadi di AS yang mengakibatkan banyaknya lembaga keuangan dan bank-bank besar mengalami kerugian bahkan bangrkut.

Tags: Fundamental
Disclaimer: Artikel ini hanya berupa bahan edukasi dan tambahan informasi, bukan sebagai rujukan utama untuk melakukan perdagangan. Mira-FX dan penulis tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan informasi yang mengakibatkan kerugian kepada para pengguna. Mira FX dan penulis berupaya sebaik mungkin untuk menghadirkan informasi seakurat mungkin dan beberapa konten terdapat tautan keluar ke pihak/website lain untuk memperkaya informasi bagi pengguna. Trading forex memiliki resiko yang cukup besar bagi sebuah instrument investasi, kebijakan Anda sangat diharapkan.

Post Terkait

The Important Role of Bank in the Forex Trading

Peran Penting Bank-bank di Pasar Forex Trading

Mira Team - Sept 22 | Dasar
Artikel Forex

Bagaimana Membuat Trading Forex Menjadi Lebih Mudah ?

Mira Team - Dec 30 | Pemula
Artikel Forex

Spread Margin Dan Leverage

Yanuar - Sept 23 | Pemula
Overbought dan Oversold

Pengertian Overbought dan Oversold

Susilo - Sept 28 | Teknikal
Edukasi Dasar Candlestick – Belajar Candlestick

Edukasi Dasar Candlestick – Belajar Candlestick

Dwikun - Sept 30 | Teknikal
Artikel Forex

Trading Saat Pasar Volatilitas Tinggi

Mira Team - Dec 24 | Dasar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Terbaru

Harga minyak terbaru

Minyak Menguat Seiring dengan Kenaikan Dolar AS

APR 27, 2022 | Minyak

EUR/USD Turun di bawah 1.0600, Tembus Level Terendah 5 Tahun

APR 27, 2022 | EUR/USD

Pasangan EUR/USD Menembus Channel Bearish

APR 27, 2022 | EUR/USD

GBP/USD Terus Tertekan Lanjutkan Trend Bearish

APR 27, 2022 | GBP/USD

EUR/USD Turun Di Bawah Level 1.0700, Terendah dalam 2 Tahun

APR 26, 2022 | ECB, EUR/USD

Bank of Canada Siapkan Kenaikan Suku Bunga 50bps

APR 13, 2022 | BoC, CAD
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Terms of service
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer (id)
  • Advertisement
Risk Warning: Semua informasi di situs web ini, termasuk opini, artikel, grafik, harga, berita, data, sinyal Beli/Jual, ulasan, penelitian, dan analisis disediakan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan saran investasi apa pun. Mira FX tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kerugian, termasuk namun tidak terbatas pada, kerugian investasi, yang mungkin didasarkan baik secara langsung maupun tidak langsung pada penggunaan atau ketergantungan pada informasi tersebut. Sebelum memutuskan apakah akan mengambil bagian dalam valuta asing atau pasar keuangan atau jenis instrumen keuangan lainnya, harap pertimbangkan dengan cermat tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda. Jangan menginvestasikan lebih banyak uang daripada yang Anda mampu untuk kehilangan. Perhatikan bahwa tingkat leverage yang tinggi dalam perdagangan valas dapat merugikan Anda dan juga Anda. Silakan mencari nasihat dari penasihat keuangan independen jika Anda tidak sepenuhnya menyadari risiko yang terkait dengan perdagangan valuta asing. Perdagangan valas dengan margin melibatkan eksposur yang cukup besar terhadap risiko tinggi, dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Mira FX tidak mendukung perusahaan, produk, atau layanan apa pun yang diwakili di Mira-FX.com. Informasi di situs web ini dapat berubah tanpa pemberitahuan.
No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Bank Sentral
  • Disclaimer (id)
  • Indeks
    • Strategi Forex Daily
    • Strategi Forex H1
    • Strategi Forex H4
    • Strategi Forex M15
    • Strategi Forex M30
    • Strategi Forex M5
  • Kebijakan Privacy
  • Kontak
  • Market
  • Mira FX – Indonesia
  • Tentang
  • Terms of service

© 2022 Mira FX | Copying of materials is allowed only with the presence of an active link to a source page.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In