Indikator ADX merupakan singkatan dari Average Directional Movement Index. Selain itu ADX juga disebut dengan Average Directional Index. Indikator ADX ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. Pada prakteknya, ADX dimanfaatkan untuk mengukur dan mengetahu kekuatan dari sebuah trend pada pasar.
Di trading forex, sangat penting untuk mengetahui pasar sedang dalam kondisi trending yang kuat atau tidak. Salah satu mengetahui trending adalah menggunakan indikator tambahan, baik leading ataupun lagging.
Penjelasan Singkat ADX
- Trading dengan indikator ADX dan ikuti sinyal:
- ADX bergerak di bawah level 20 – kecenderungan trend lemah
- ADX bergerak di atas level 20 – trend cenderung kuat
- ADX bergerak di atas level 40 – trend bergerak kuat
- +DI bergerak di atas –DI – kecenderungan Uptrend
- -DI bergerak di atas +DI – kecenderungan Downtrend
- 2 garis DI cross – indikasi trend berubah
ADX merupakan salah satu indikator dalam jenis Oscillator, yaitu yang menghitung nilai di kisaran antara 0 sampai 100. Walaupun ADX terdiri dari nilai 0 – 100, pada umunya nilai ADX di atas 60 sangat jarang terjadi. Hal tersebut menjelaskan bahwa nilai diatas 60 pada ADX memperlihatkan kondisi trending yang sangat amat kuat.
Sedangkan ADX menunjukan nilai dibawah 20, maka bisa disimpulkan bahwa kondisi trend sedang lemah (pergerekana sideways). Sedangkan nilai ADX diatas 40 menunjukan kondisi trending yang relatif cukup kuat.
Perlu Anda garis bawahi, bahwa indikator ADX tidak menunjukan arah pergerakan harga akan naik atau turun, namun hanya mengukur kekuatan trend yang sedang terjadi saat itu. Contoh jika nilai ADX berada di atas 40, indikator tersebut menunjukan bahwa pasar sedang uptrend kuat atau downtrend kuat.
Selain itu, untuk mencari sinyal cukup valid yang ditunjukan oleh ADX, Anda bisa menambahkan level 50, dimana level 50 ini mengidentifikasi pergerakan trending yang sangat kuat. Kenapa perlu menambahkan level 50 ? Karena ketika harga sedang dalam kondisi trending yang sangat kuat, disanalah terdapat momentum dimana harga akan bergerak melawan arah dan kembali sideways.
Seringkali ADX juga digunakan untuk memprediksi perubahan pergerakan pasar dari sideways ke kondisi trending atau sebaliknya. Kelebihan ini tentu saja sangat membantu untuk mengetahui kondisi awal trending pada pasar dan juga untuk mengetahui akhir dari sebuah trend.
Contoh lain, jika ADX sebelumnya berada di level atau area 20 lalu bergerak di atas nilai 20, bisa diambil kesimpulan bahwa pasar akan segera bergerak trending (naik/turun). Sebaliknya juga jika sebelumnya nilai ADX diatas 40 kemudian bergerak kembali di bawah 20 maka bisa disimpulkan bahwa trend sudah berakhir dan pasar akan bergerak sideways.
Secara default pengaturan indikator ADX menggunakan periode 14 dan digunakan di time frame daily. Anda bisa merubah settingan periode tersebut sesuai dengan uji coba yang sudah Anda lakukan untuk indikator ADX ini. Pada beberapa platform salah satunya Metatrader, Anda akan menemui dua garis di ADX yaitu (+DI) dan (-DI).
+DI adalah Positive Directional Indicator dan -DI adalah Negative Directional Indicator.
Sedikit saran, jika Anda baru mencoba indikator ADX, maka Anda tidak perlu memperhatikan gerak dari kedua garis tersebut. Yang perlu Anda amati hanyalah garis dari ADX saja. Hal ini sudah cukup untuk mengetahui kondisi pasar trending atau dalam kondisi sideways.
Kombinasi ADX dengan Moving Average
Seperti yang disebutkan di atas, ADX adalah indikator jenis Oscillator namun masuk dalam kategori trend. Seringkali banyak trader yang menggunakan satu indikator jenis trend seperti Moving Average untuk mengamati kondisi pasar saat itu. Lalu, bagaimana jika kita coba gabungkan dua indikator (MA dan ADX) untuk mencari sebuah momentum pada pergerakan pasar ?
Bagi Anda yang belum mengenal tentang indikator Moving Average, silahkan pelajari pada Materi Membaca dan Menggunakan Indikator Moving Average.
Moving Average yang dikenal sebagai ‘penunjuk arah’ trend sangat populer, namun juga tidak jarang memberikan konfirmasi sinyal trending yang tidak valid, walaupun kita menggunakan 2 indikator MA atau lebih untuk mengkonfirmasi trend. Anda bisa menambahkan indikator ADX untuk menutupi kekurangan dari Moving Average tersebut.
Indikator Moving Average sebagai penunjuk arah dari pergerakan trending.
Indikator ADX sebagai konfirmasi kuat/lemahnya pergerakan trending.
lalu bandingkan jika kita tambah dengan indikator ADX
See, jika Anda hanya berpatokan pada sinyal cross antara 2 garis moving average tentu Anda akan mendapatkan banyak sinyal palsu. Dan ketika Anda menambahkan ADX sebagai konfirmasi trend yang kuat, Anda hanya mendapatkan satu sinyal valid namun sesuai dengan profit yang didapat.
Tips Menggunakan Indikator ADX
1. Perlu dicatat lagi, ADX tidak memberikan sinyal Buy/Sell. Indikator ini hanya digunakan untuk mengukur kekuatan trend.
2. ADX bisa digunakan untuk mencari titik Entry Open disaat awal trending dan Entry Close disaat trend berakhir.
3. Jika ADX berada di antara level 0-20, dianjurkan untuk tidak membuka Open entry, karena biasanya pasar hanya akan bergerak di range yang sangat sempit.
4. Jika ADX berada diatas leel 20, anda bisa mencari entry open yang tepat dengan menggunakan bantuan indikator lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa harga akan bergerak trending.
5. Hold entry posisi jika ADX belum menunjukan tanda-tanda bergerak turun. Biasanya kondisi trending berlangsung sampai ADX diatas level 40-50. Ini adalah kesempatan besar dalam mencari pips yang banyak.
Anda sudah mengetahui penggunaan dasar indikator ADX, sekarang Anda hanya perlu mencari pengaturan periode pada ADX sesuai dengan kecocokan style trading Anda. Namun, periode 14 dirasa sudah sangat pas untuk mencari kondisi trending pada pergerakan harga.
Tips Trading Dengan Indikator ADX
Trading menggunakan ADX secara sederhana hanya follow/ikuti trend yang kuat saat itu.
Jika ADX di bawah level 20 – trend cenderung lemah. Cara trading ketika trend lemah adalah kita bisa membuat sebuah channel atau batas bawah dan batas atas, karena mengingat ketika trend lemah harga cenderung bolak-balik atau bergerak sideways. manfaatkan batas atas order sell dan batas bawah order buy dengan stop loss ketat.
Jika ADX berada dia atas level 20 namun masih di bawah level 40, sekarang saatnya menyiapkan prediksi kecenderungan arah trend, karena di atas level 20 adalah sinyal sebagai permulaan trend. Kita bisa menambahkan indikator Moving Average atau Parabolic Sar sebagai awal pengarah trend saat itu.
Ketika ADX mencapai level 40, ini bisa saja pasar sudah mengalami kondisi oversold atau overbought. kita bisa menggunakan bantuan indikator stochastic untuk melihat kondisi pasar saat itu.
Ketika ADX melewati atau menembus level 40, ini adalah moment yang tepat untuk mulai mencari pips dan profit dengan cara bertahap. Ketika trend kuat mulai berlangsung kita bisa membuat posisi tambahan dengan stop loss ketat atau menggunakan fitur trailing stops untuk mengamankan profit yang sudah didapat.