Indikator Moving Average atau sering disingkat MA merupakan salah satu indikator yang cukup populer dan sering digunakan oleh trader. Moving Average adalah indikator tipe follow trend, sehingga banyak trader yang memakai indikator ini sebagai sinyal entry posisi.
Indikator MA (singkatan Moving Average) juga digunakan untuk menghitung rata-rata dari setiap pergerakan harga dari suatu pair dalam suatu rentang periode waktu, misalnya waktu 1 hari, 5 hari, 20 hari dan sebagainya, lalu hasilnya dibagi 5. Hasil dari nilai rata-rata inilah akan dibentuk suatu garis rata-rata (simple moving average) yang mengikuti pergerakan harga.
Jenis Indikator Moving Average
Terdapat banyak jenis Moving Average yang digunakan dalam analisa teknikal, yaitu:
- Simple Moving Average (SMA)
- Linear Weighted Moving Average (WMA)
- Exponential Moving Average (EMA)
- Smoothed Moving Average
Cara menggunakan jenis Indikator Moving Average di atas kurang lebih sama. Hanya perbedaan sensivitas yang dihasilkan setiap jenis MA berbeda-beda, karena rumus dan perhitungan yang digunakan tidak sama. Jika perhitungan yang digunakan untuk SMA hanya rata-rata biasa, sedangkan WMA dan EMA menggunakan perhitungan rata-rata pembobotan. Data dari setiap periode yang berbeda memberikan hasil rata-rata pembobotan yang tidak sama.
Gambar di atas merupakan contoh dari perbandingan keempat indikator MA dengan periode time frame yang sama (Daily). Terlihat dari keempat MA, yang paling sensitif terhadap setiap pergerakan harga adalah WMA, EMA, SMA dan yang terakhir Smoothed Moving Average. Yang dimaksud paling sensitif adalah yang paling cepat merespon setiap pergerakan dan perubahan data pada pergerakan harga.
Karena kensensitifan inilah WMA dan EMA banyak digunakan oleh trader dengan trading jangka pendek. Sedangkan Smoothed Moving Average cocok digunakan untuk trader jangka panjang dengan time frame di atas bulanan.
Namun rata-rata trader menggunakan tipe Simple dan Exponential Moving Average karena dianggap tidak cepat dan tidak terlalu lambat dalam memberikan sinyal.
Cara Menggunakan Indikator Moving Average
Karena penggunaannya yang mudah dan tidak terlalu rumih, Indikator Moving Average sering digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:
- Mengidentifikasi trend yang sedang terjadi
- Memberikan sinyal pembalikan arah
- Menentukan level support dan resistance
Dalam menggunakan moving average sebagai indikator trading, Anda bisa menggunakan lebih dari satu indikator MA dalam satu tampilan grafik/chart. Berikut ini kita pelajari penggunaan indikator MA yang paling sederhana, yaitu menggunakan 1 buah MA saja.
Untuk mengetahui arah trend yang sedang terjadi, Anda dengan mudah dapat melihat posisi dari moving average terhadap harga, di atas atau di bawahnya. Sedangkan untuk mencari titik reversal atau pembalikan, Anda hanya perlu mencari dimana harga melintasi garis moving average. Lihat contoh gambar di atas.
Cara lain untuk mengidentifikasi kondisi trend adalah menggunakan tambahan dua indikator Moving Average dengan periode yang berbeda. Pada contoh di bawah ini kita akan menggunakan SMA periode (5) dan (20). Posisi periode MA yang lebih kecil terhadap MA besar juga bisa mengidentifikasi kondisi trend. Sedangkan untuk menentukan kapan terjadinya pembalikan kondisi trend, Anda dapat melihat perpotongan (cross) antara ke dua MA tersebut.
Anda bisa melihat gambar di bawah ini.
Fungsi lain dari Indikator Moving Average adalah bisa digunakan sebagai level support dan resistance. (Baca: Pengertian support dan resistance). Jika harga mendekati garis moving average, seringkali harga kembali dan seperti tertolak, sehingga seolah-olah garis-garis moving average dapat bertindak sebagai level support dan resistance.
Dengan sifat harga yang sering tertolak seperti itu, sebaiknya Anda juga berhati-hati jika mengambil keputusan kapan pembalikan trend akan terjadi. Sebaiknya Anda menunggu konfirmasi dari beberapa candlestick untuk menentukan apakah harga sudah mampu menembus garis MA atau belum. Tapi terkadang ketika harga sudah menembus garis MA, harga akan kembali lagi.
Jadi sebaiknya Anda bisa menggunakan filter dari bantuan indiaktor lain seperti menambahkan MA dengan periode yang lebih kecil atau menggunakan indikator ADX dan sejenisnya. (Baca: Menggunakan Indikator ADX).