Perdagangan jual beli mata uang atau dikenal dengan forex (Foreign Exchange) merupakan salah satu bisnis yang cukup sulit namun memiliki reward (potensi keuntungan) yang cukup menggiurkan.
Secara umum ada dua macam istilah untuk jenis perdagangan, yaitu perdagangan dengan jangka waktu lama atau sering disebut dengan trading Long term, dan juga perdagangan dalam jangka pendek yang disebut dengan trading Short term.
Kedua tipe perdagangan tersebut memiliki strategi dan cara pengelolaan tersendiri. Banyak trader-trader professional sering kali mengatakan, “bahwa salah satu kunci untuk sukses di pasar finansial adalah mengetahui jenis perdagangan apa yang cocok untuk diri Anda sendiri”. Seperti itu kira-kira.
Disini kita akan membahas tipikal trading dalam perdagangan forex.
Trading jangka pendek atau Short Term adalah jenis tipikal trading yang membuka posisi dalam jangka waktu maksimal 1 minggu. Secara garis besar, trading jangka pendek atau Short term memiliki sedikit kekurangan, yaitu kita harus mempunyai banyak waktu untuk mengawasi pergerakan pasar sepanjang waktu, bisa dalam satu hari atau beberapa hari dalam satu minggu.
Biasanya, trader dengan tipe short term ini membuka dan menutup posisi dalam waktu kurang lebih dari satu minggu – atau bahkan dalam sehari. Bahkan ada yang membuka posisi lalu menutupnya selama beberapa menit saja, tipe trader seperti ini seringkali dikenal dengan sebutan scalper – scalping (menggunakan time frame menitan dan 1 jam).
Kebanyakan trader Short Term ini juga menggunakan basis time frame H1 atau maksimal H4 untuk melihat garis besar trend yang terjadi saat itu.
Sedangkan untuk tipe long term adalah tipikal trading yang membuka posisi sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Dalam trading forex kita sangat jarang sekali menemui trader tipikal seperti ini.
Dalam Sama halnya dengan trading short term, tipe trading Long term pun juga memiliki sedikit kekurangannya. Yaitu Anda harus benar-benar di buat sabar ketika pasar tidak memberikan sinyal masuknya.
Hal ini tentu akan membutuhkan waktu hanya untuk menunggu sinyal dari pasar, namun keuntungannya adalah Anda tidak perlu banyak waktu untuk mengawasi pasar.
Jika Anda mencoba untuk menggunakan jenis tipe trading short term, diharapkan Anda untuk memiliki waktu yang banyak untuk memantau kondisi pasar. Serta tipe jenis short term ini cenderung lebih memiliki resiko yang lebih besar, karena dalam seminggu pasti akan membuka banyak sekali posisi, sehingga peluang untuk rugi pun juga semakin besar.
Di sisi lain, trading long term juga memiliki sedikit kendala, yaitu masalah besarnya modal. Yang kami maksud besarnya modal adalah, karena tipe trading long term juga berpeluang merugi lebih banyak daripada trading short term.
Hal tersebut dikarenakan trading long term membuka dan menutup posisi dalam waktu minimal mingguan. Jadi ketika merugi, pastilah lebih besar daripada trading jenis short term.
Sebenarnya masih banyak tulisan tentang dua jenis perdagangan ini, namun kita tidak akan membahasnya terlalu spesifik pada tulisan ini. Perlu ditekankan lagi, bahwa salah satu kunci dari sukses bisnis forex adalah mengenali tipe trader macam apakah Anda. Atau bagaimana cara Anda berdagang.