No Result
View All Result
Market
EUR/USD GBP/USD USD/JPY AUD/USD NZD/USD XAU/USD
Bank Sentral
FED ECB BoE BoC BoJ SNB RBA RBNZ
Panduan Forex
Pemula Dasar Teknikal Fundamental
Edukasi
Artikel Forex Belajar Forex Strategi Kamus
Strategi Forex
5 Minutes 15 Minutes 30 Minutes 1 Hours 4 Hours Daily
Mira FX Indonesia
  • Beranda
  • Edukasi
    • Artikel Forex
      • Artikel Dasar
      • Artikel Pemula
      • Artikel Teknikal
      • Artikel Fundamental
  • Belajar Forex
  • Strategi Forex
  • Kamus
  • Login
Mira FX Indonesia
  • Beranda
  • Edukasi
    • Artikel Forex
      • Artikel Dasar
      • Artikel Pemula
      • Artikel Teknikal
      • Artikel Fundamental
  • Belajar Forex
  • Strategi Forex
  • Kamus
Mira FX Indonesia
  • Beranda
  • Edukasi
  • Belajar Forex
  • Strategi Forex
  • Kamus
Advertisement
  Latest
Minyak Menguat Seiring dengan Kenaikan Dolar AS April 27, 2022
Next
Prev

Mengenal Quantitative Easing – Pelonggaran Kuantitatif

Dwikun FX by Dwikun FX
September 30, 2021
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
ShareTweetShareSendShareSend
Quantitative Easing (QE) merupakan sebuah istilah yang sudah sering Anda dengar atau baca pada sebuah headline berita ekonomi dan keuangan. Istilah QE atau dalam bahasa Indonesia artinya Pelonggaran Kuantitatif mulai menjadi istilah yang cukup populer setelah pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve dan Bank of Japan pada 2001 lalu.

Apa itu Quantitative Easing (QE) ?

Pelonggaran kuantitiatif adalah salah satu “alat” dari kebijakan moneter yang digunakan oleh suatu bank sentral ketika mereka “kehabisan ruang” untuk memotong suku bunga. Kata Kuantitatif sendiri adalah merujuk pada jumlah uang yang beredar. Menambah jumlah uang yang beredar akan mengurangi nilai dari mata uang, di sisi lain mengurangi jumlah uang yang beredar dapat meningkatkan nilai tukar dari mata uang tersebut.

Bagi sebagian orang di awal tahun 2000an, istilah ini masih terdengar asing sebelum dilakukan pertama kali oleh Bank of Japan (BoJ) pada tahun 2001 setelah mereka merubah suku bunga menjadi 0. Ketika kebijakan tersebut dilakukan, BoJ sudah tidak punya ‘ruang’ lagi untuk menurunkan suku bunga di bawah level 0, sehingga dikeluarkanlah kebijakan pelonggaran kuantitatif ini yang dianggap sebagai rencana cadangan.

Pelonggaran Kuantitatif pada dasarnya mengacu pada pencetakan uang untuk membeli berbagai sekuritas dengan tujuan membanjiri pasar keuangan dengan uang tunai dan menambah likuiditas. Dengan melakukan itu, bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar yang otomatis akan mengurangi nilai tukar dari mata uang tersebut dan berharap akan meningkatkan inflasi.

Apa yang Diharapkan Dari Pelonggaran Kuantitatif ?

Pelonggaran kuantitatif hanya dilakukan sekali oleh Bank of Japan pada saat itu, tidak ada pengulangan sejauh ini. Setelah itu banyak sekali bank sentral utama yang mulai mengadopsi kebijakan tersebut, dimulai dari The Fed, ECB dan terakhir BoE yang akan mencoba mengadopsi jika diperlukan pasca Referendum Brexit.

BoJ mulai konsep baru ini dalam kebijakan moneternya untuk mengimbangi perlambatan dan penurunan ekonomi sepanjang tahun 2001 sampai 2006 lalu. Dengan tingkat suku bunga sebesar 0%, BoJ terpaksa mengadopsi kebijakan baru untuk melawan resiko deflasi yang melanda negara tersebut. Perlu untuk diketahui, Deflasi merupakan penurunan harga secara keseluruhan selama periode waktu yang cukup lama.

Kita semua tahu betapa besarnya dampak inflasi terhadap pertumbuhan perekonomian. Di sisi lain, deflasi lawan dari inflasi. Ketika deflasi melanda suatu perekonomian, maka bisa dibilang ekonomi mengalami perlambatan atau penurunan. Penyebab dari “fenomena” ini adalah ketika konsumen menjadi begitu sensitif terhadap pengeluaran mereha sehingga penjual dipaksa untuk terus memotong harga. Dan inilah yang terjadi pada negara Jepang pada waktu itu.

Pada saat itu, BoJ membuat target pelonggaran mereka dengan menaikan batas beli untuk jenis sekuritas yang akan mereka beli; misalnya membeli treasury untuk jangka panjang, sekuritas yang didukung oleh suatu aset (seperti komoditas). Kebijakan tersebut dilakukan untuk membanjiri pasar keuangan dengan begitu banyak likuiditas.

Pada tahun pertama setelah BoJ mengadopsi Pelonggaran Kuantitatif, USD/JPY naik sebesar 18,5%. Hal itu berarti bahwa Yen Jepang melemah terhadap dolar AS, yang merupakan reaksi pasar terhadap QE itu sendiri. Saham Nikkei juga tercatat turun sebesar 28%. Pada 2002 sampai akhir 2004, pair USD/JPY tercatat turun sebesar 22% karena ekonomi Jepang mulai stabil. Pada waktu yang sama, Nikkei juga menguat sebesar 20%. Meskipun banyak perdebatan dari kalangan para ekonom dan analis terkait apakah QE berdampak positif pada perekonomian, mayoritas dari mereka sepakat bahwa kebijakan itu dapat menghentikan atau setidaknya memperlambat deflasi.

Kesimpulannya, Kebijakan Pelonggaran Kuantitatif atau Quantitative Easing merupakan sebuah alat kebijakan yang digunakan oleh bank sentral sebagai “rencana kedua” jika perubahan tingkat suku bunga belum bisa mengimbangi resiko pada kondisi ekonomi yang terjadi saat itu. Belum banyak bank-bank sentral yang mengadopsi QE ini, dikarenakan banyaknya biaya yang dikeluarkan serta resiko inflasi yang terlalu tinggi bisa terjadi kapan saja. Untuk itu QE dianggap sebagai kebijakan yang lebih digunakan ketika ekonomi mengalami resiko deflasi atau untuk merangsang inflasi jika sangat diperlukan.

Tags: Fundamental
Disclaimer: Artikel ini hanya berupa bahan edukasi dan tambahan informasi, bukan sebagai rujukan utama untuk melakukan perdagangan. Mira-FX dan penulis tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan informasi yang mengakibatkan kerugian kepada para pengguna. Mira FX dan penulis berupaya sebaik mungkin untuk menghadirkan informasi seakurat mungkin dan beberapa konten terdapat tautan keluar ke pihak/website lain untuk memperkaya informasi bagi pengguna. Trading forex memiliki resiko yang cukup besar bagi sebuah instrument investasi, kebijakan Anda sangat diharapkan.

Post Terkait

Sejarah Intervensi Pemerintah & Bank Sentral di Masa Lalu

Sejarah Intervensi Pemerintah & Bank Sentral di Masa Lalu

Dwikun - Sept 30 | Dasar
Entry Dengan Pullback Inside Bar

Entry Dengan Pullback Inside Bar

Dynamic Channel SR Sistem Forex

Dynamic Channel SR Sistem Forex

Mira Team | Support Resistance- H1
Artikel Forex

Forex, Investasi Yang Sangat Cocok Bagi Pemula

MIRA TEAM - JAN 30 | Pemula
Price Action: Trading dengan Pola Triangle

Price Action: Trading dengan Pola Triangle

FSM Team - Feb 24 | TEKNIKAL
Bollinger Band Squeeze Reversal Sistem Forex

Bollinger Band Squeeze Reversal Sistem Forex

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Terbaru

Harga minyak terbaru

Minyak Menguat Seiring dengan Kenaikan Dolar AS

APR 27, 2022 | Minyak

EUR/USD Turun di bawah 1.0600, Tembus Level Terendah 5 Tahun

APR 27, 2022 | EUR/USD

Pasangan EUR/USD Menembus Channel Bearish

APR 27, 2022 | EUR/USD

GBP/USD Terus Tertekan Lanjutkan Trend Bearish

APR 27, 2022 | GBP/USD

EUR/USD Turun Di Bawah Level 1.0700, Terendah dalam 2 Tahun

APR 26, 2022 | ECB, EUR/USD

Bank of Canada Siapkan Kenaikan Suku Bunga 50bps

APR 13, 2022 | BoC, CAD
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Terms of service
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer (id)
  • Advertisement
Risk Warning: Semua informasi di situs web ini, termasuk opini, artikel, grafik, harga, berita, data, sinyal Beli/Jual, ulasan, penelitian, dan analisis disediakan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan saran investasi apa pun. Mira FX tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kerugian, termasuk namun tidak terbatas pada, kerugian investasi, yang mungkin didasarkan baik secara langsung maupun tidak langsung pada penggunaan atau ketergantungan pada informasi tersebut. Sebelum memutuskan apakah akan mengambil bagian dalam valuta asing atau pasar keuangan atau jenis instrumen keuangan lainnya, harap pertimbangkan dengan cermat tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda. Jangan menginvestasikan lebih banyak uang daripada yang Anda mampu untuk kehilangan. Perhatikan bahwa tingkat leverage yang tinggi dalam perdagangan valas dapat merugikan Anda dan juga Anda. Silakan mencari nasihat dari penasihat keuangan independen jika Anda tidak sepenuhnya menyadari risiko yang terkait dengan perdagangan valuta asing. Perdagangan valas dengan margin melibatkan eksposur yang cukup besar terhadap risiko tinggi, dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Mira FX tidak mendukung perusahaan, produk, atau layanan apa pun yang diwakili di Mira-FX.com. Informasi di situs web ini dapat berubah tanpa pemberitahuan.
No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Bank Sentral
  • Disclaimer (id)
  • Indeks
    • Strategi Forex Daily
    • Strategi Forex H1
    • Strategi Forex H4
    • Strategi Forex M15
    • Strategi Forex M30
    • Strategi Forex M5
  • Kebijakan Privacy
  • Kontak
  • Market
  • Mira FX – Indonesia
  • Tentang
  • Terms of service

© 2022 Mira FX | Copying of materials is allowed only with the presence of an active link to a source page.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In