Belajar Forex price action
Wajib para trader. Mengapa harus memperlajari tentang apa itu price action. Dengan pengetahuan tentang price action, seorang trader dapat melakukan berbagai analisa teknikal tanpa perlu menggunakan indikator tambahan.
Mungkin yang lebih penting lagi, price action bisa membantu para trader untuk memnentukan rasio risk-reward dan menghitung lot sesuai dengan money management yang digunakan. Ya itulah salah satu contoh fungsi betapa pentingnya kita, para trader mempelajari tentang price action.
Sebelum kita mempelajari tentang bagaimana cara setup dan mengelola risk-reward menggunakan price action, ada beberapa point-point penting yang harus kita pahami tentang menganalisa dengan price action ini.
Menganalisa Trend Yang Sedang Berlangsung
Point pertama ketika kita melakukan analisa adalah menganalisa kecenderungan trend saat ini. Hal tersebut berguna untuk melihat koreksi-koreksi yang akan terjadi atau bagaimana para trader masuk dan keluar dari pasar.
Jika Anda teliti, ketika harga sedang dalam kondisi Uptrend kemudian harga terkoreksi (swing turun), maka disitulah mayoritas pelaku pasar keluar dari posisi buy mereka. Begitu juga sebaliknya dengan ketika harga sedang dalam kondisi Downtrend.
Pada materi 1.pengantar price action, kita bisa melihat bagaimana para trader masuk dan keluar dari pasar dengan menggunakan rumus trend, yaitu,
- Higher High – Higher Low – Higher High – Higher low – dst dan kita bisa menyimpulkan bahwa trend saat ini adalah trending up atau uptrend
- Lower High – Lower Low – Lower High – Lower Low – dst untuk mengidentifikasi trending down atau downtrend.
Perhatikan gambar di bawah ini secara lebih rinci :
Open Posisi Menggunakan Price Action
Setelah selesai menganalisis trend, kemudian trader mulai mencari peluang untuk memasuki pasar. Ada banyak cara untuk memasuki pasar menggunakan setup price action, salah satunya menggunakan pin bar.
Di materi 2. Price Action Setup Pin Bar , kita bisa menggunakan pin bar sebagai acuan atau tanda untuk mencari sinyal menggunakan price action. Pin bar sangat mudah sekali untuk dikenali, salah satunya candle yang memiliki shadow/ekor yang panjang dan memiliki body yang kecil. Gambar di bawah ini mungkin memberikan keterangan yang lebih rinci :
Setelah kita melihat adanya setup pin bar, di materi 3. Sinyal palsu dari pin bar ini kita bisa melihat berbagai sinyal palsu yang dihasilkan oleh pola candlestick ini. Banyak trader pemula yang terperangkap pada saat mereka melihat sebuah sinyal dari pin bar namun mereka tidak paham bahwa sinyal tersebut sangat tidak valid.
Disinilah kita paham apa manfaatnya menganalisa trend terlebih dahulu untuk meminimalisir resiko saat akan memasuki pasar. Gambar berikut akan memberikan contoh dari fake false pin bars atau sinyal palsu di Pin bar :
Periode konsolidasi juga dapat digunakan oleh para pedagang yang memanfaatkan price action. Dalam materi trading 4.Double Spike / Bottoms, kita bisa memanfaatkan formasi “Double Top” dan “Double Bottom” yang merupakan salah satu pola chart pattern. Keduanya kita uraikan dalam 2 chart berikut ini.
Kita melihat ada candlestick dengan ekor panjang yang breakout dan menembus zona support (atau Resistance) namun gagal dan telah dua kali berusaha menembusnya.
Dan untuk situasi dimana para trader mencoba menempatakans stop loss diatas/dibawah support/resistance.
Selain itu kita juga bisa memanfaatkan pola lain seperti 5. Pola Triangle dalam Price Action untuk mencari tempat open posisi. Pada gambar di bawah ini terdapat pola double bottom dan sepertinya chart akan membentuk pola triangle. Kita bisa memanfaatkan kedua pola ini untuk open posisi sesuai dengan rule yang berlaku.
Meskipun ada beberapa jenis pola chart patten segitiga (Triangles), mayoritas trader menggunakan pola ini untuk menganalisa harga breakout.
Dibawah ini adalah contoh chart dengan pola “Descending Triangle” dimana harga berkali-kali telah mencoba untuk menembus level support (garis horizontal) namun gagal dan kembali keatas. Namun harga juga tidak kembali keatas dengan volume yang banyak, seiring waktu volume turun dan semakin turun, sehingga kita bisa mengamati trend turun dengan bantuan trendline dan menyimpulkan bahwa ini adalah pola “Descending Triangle”.
Dalam kasus yang lain, pedagang juga menemui pola yang sama namun dengan arah yang sebaliknya, yaitu harga tidak bisa menembus garis Resistance dan gagal, kemudian kembali turun namun dengan volume lebih sedikit, pola itu disebut ”Ascending triangle”
Jika tidak ada garis support dan resistance, pedagang juga bisa melihat pola triangle dengan bantuan trendline. Pedagang akan melihat pola “Symetrical Triangle”.
Pola ini sama dengan pola Triangle lainnya, yaiut para pedagang menunggu harga breakout salah satu trendline kemudian mulai memasuki pasar. Atau bisa juga kita membuat pending order posisi di kedua sisi buy/sell dan menempatkan stoploss diatas/dibawah garis trendline.
Dan pada contoh lain trader juga akan mendapati 6.Analisis menggunakan range seperti ini,
Manajemen Resiko Dengan Price Action
Dalam metode di 7.Price Action Swing kita dapat mengidentifikasi zona harga ‘swing high’ dan ‘swing low’. Manfaat dari mengidentifikasi swing high dan swing low ini kita bisa memetakan dan merencanakan Stop loss dan Take profit sebelum melakukan open posisi.
Dan juga pada Up trend
Kita bisa membuat sebuah analisa lebih lanjut pada tulisan 8.Bagaimana menghitung rasio Risk : Reward dengan price Action . Pada tulisan tersebut pedagang bisa menentukan penempatan Stop loss dan Take profit yang logis menggunakan paramenter manajemen resiko yang benar.
Dan tentu saja kita bisa menggunakan Trailing stop pada Swing Low/High saat terjadi Trend panjang.
Nah, mungkin hanya seperti itu pelajaran tentang price action. semoga bermanfaat bagi anda trader.